Okesumbar.com --- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman menggelar Rapat Koordinasi Verifikasi Faktual untuk Pilkada Serentak Tahun 2020 bertempat di Aula Pertemuan KPU Kota Pariaman, Rabu (24/6/2020). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kota Pariaman Aisyah, dihadiri juga oleh Ketua Bawaslu Kota Pariaman Riswan, Ketua DPRD Kota Pariaman Fitri Nora, Kabag Ops Polres Pariaman Jefrizal Jarun, Kasdim Kodim 0308 Pariaman Muslim, Kesbangpol Pariaman, Disdukcapil Kota Pariaman dan Kominfo Kota Pariaman.
Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2020 dimana Pilkada Tahun 2020 ini sudah bisa dilanjutkan kembali yaitu pada tanggal 15 Juni 2020 yang lalu “, ungkap Ketua KPU Kota Pariaman Aisyah kepada tim Media Center Kota Pariaman.
“ Hari ini kita lakukan rakor dengan seluruh stakeholders terkait akan dilakukannya proses verifikasi faktual dukungan calon perseorangan untuk Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Barat Tahun 2020 tanggal 9 Desember 2020 mendatang “, ujar Aisyah.
Dikatakannya pula bahwa, jumlah pendukung yang akan kita verifikasi faktual tersebut yaitu kurang lebih sebanyak 7335 orang yang tersebar di 71 desa/kelurahan di empat kecamatan. Untuk jumlah yang terbanyak di Kecamatan Pariaman Tengah.
“ Proses verifikasi faktual oleh petugas PPS ini dimulai dari tanggal 27 Juni 2020 hingga 10 Juli 2020 dengan mendatangi langsung kerumah-rumah warga “, imbuhnya.
Aisyah menambahkan, kendala yang dihadapi KPU dalam Pilkada ditengah Pandemi Covid-19 ini ialah ketiadaan Alat Pelindung Diri (APD), sampai saat ini APD tersebut belum ada di KPU Kota Pariaman.
“ Tetapi kita sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Pariaman kemarin, alhamdulillah Dinas Kesehatan mau meminjamkan stok APD yang ada disana sembari kita menunggu pengadaan dari KPU Provinsi Sumatera Barat “, tukasnya.
" Diperkirakan sekitar 213 unit face shield dibutuhkan untuk PPS di Kota Pariaman dalam melakukan verifikasi nanti. Kita tidak memakai baju hazmat karna kondisi daerah kita tidak termasuk zona merah dan kasus Covid-19 nya masih nol, akan tetapi kita tetap menerapkan protokol kesehatan ", tutupnya mengakhiri. (Erwin)
