PASAMAN, Satu jembatan penghubung lima perkampungan di Nagari Lubuk Layang Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman, Sumbar amblas dihantam banjir beberapa waktu lalu.
Akibatnya jembatan tersebut tidak bisa dilalui oleh warga yang bermukim di 5 desa tersebut dengan menggunakan kendaraan.
Jembatan yang memiliki panjang sekitar 24 meter dengan lebar 6 meter itu amblas pada bagian penahan sayap jembatan (oprit).
Tampak, jembatan tersebut terancam ambruk, apalagi tekanan air sungai yang semakin tinggi akibat curah hujan yang terus terjadi setiap hari.
Kasi Pemerintahan Nagari Lubuk Layang, Zulfahmi mengatakan jembatan beton tersebut menghubungkan pusat pemerintahan Nagari Lubuk Layang dengan lima perkampungan dengan jumlah penduduk 1.650 jiwa.
"Lima kampung itu adalah Kampung Losung Kociak, Tanjung Beriang, Mudiak Koto. Kemudian, Sungai Torang dan Kampung Lubuk Layang," kata Zulfahmi pada Sabtu 13 Oktober 2018.
Sementara itu Anggota DPRD Sumbar, Muzli M. Nur yang meninjau langsung ke lokasi mengaku khawatir dengan kondisi jembatan. Sebab jika ada banjir susulan, jembatan itu bisa hancur dan akses warga benar-benar terputus.
"Ini merupakan jembatan kabupaten yang merupakan kewenangan dari Pemkab Pasaman. Namun kita akan koordinasi dengan pihak Pemprov dan Pemkab Pasaman terkait dengan ini," pungkasnya kemudian. (Rhs).
Akibatnya jembatan tersebut tidak bisa dilalui oleh warga yang bermukim di 5 desa tersebut dengan menggunakan kendaraan.
Jembatan yang memiliki panjang sekitar 24 meter dengan lebar 6 meter itu amblas pada bagian penahan sayap jembatan (oprit).
Tampak, jembatan tersebut terancam ambruk, apalagi tekanan air sungai yang semakin tinggi akibat curah hujan yang terus terjadi setiap hari.
Kasi Pemerintahan Nagari Lubuk Layang, Zulfahmi mengatakan jembatan beton tersebut menghubungkan pusat pemerintahan Nagari Lubuk Layang dengan lima perkampungan dengan jumlah penduduk 1.650 jiwa.
"Lima kampung itu adalah Kampung Losung Kociak, Tanjung Beriang, Mudiak Koto. Kemudian, Sungai Torang dan Kampung Lubuk Layang," kata Zulfahmi pada Sabtu 13 Oktober 2018.
Sementara itu Anggota DPRD Sumbar, Muzli M. Nur yang meninjau langsung ke lokasi mengaku khawatir dengan kondisi jembatan. Sebab jika ada banjir susulan, jembatan itu bisa hancur dan akses warga benar-benar terputus.
"Ini merupakan jembatan kabupaten yang merupakan kewenangan dari Pemkab Pasaman. Namun kita akan koordinasi dengan pihak Pemprov dan Pemkab Pasaman terkait dengan ini," pungkasnya kemudian. (Rhs).
