Okesumbar.com -- Bertempat di Aula Balaikota Pariaman Kamis (27/2), digelar acara Seminar Nasional dengan tema seminar “Mengenang Perjuangan Bapak Samaun Bakri Untuk Republik Hingga Akhir Hayat”.
Acara Seminar dibuka secara resmi oleh Walikota Pariaman Genius Umar, yang juga dihadiri oleh Anak ke-4 dari Samaun Bakri yang masih hidup bernama Fuad Bakri, dan seluruh Forkopimda yang ada di Kota Pariaman.
“Saya sangat mendukung sekali kegiatan seminar ini, karena acara seperti ini merupakan salah satu bagian dari komitmen Pemerintah Daerah untuk menghargai jasa-jasa dari seseorang yang telah berjuang dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia ini, seperti yang dilakukan oleh Samaun Bakri, yang merupakan seorang putra dari Nagari Kuraitaji Pariaman Sumatera Barat”, ujar Genius Umar.
Secara ringkas dalam sambutannya, Genius Umar menceritakan sedikit sejarah dari Samaun Bakri yang juga merupakan seorang wartawan ini. Pada tahun 1948 Samaun Bakri yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen Banten yang dapat tugas dari Presiden Soekarno untuk membawa emas seberat 20 kg ke India untuk digunakan sebagai alat untuk membeli sebuah pesawat udara di India.
Tetapi dalam perjalanan dari Lampung ke Bengkulu, pesawat Dakota RI 002 yang ditumpangi oleh Samaun Bakri tidak pernah mendarat di lapangan udara Bengkulu. Ketika dikontak pesawat tersebut tidak bisa dihubungi dan selalu gagal setiap dicoba untuk menghubunginya.
Sejak saat itu hampir semua lapangan udara disibukan dengan pencarian informasi mengenai keberadaan pesawat Dakota RI 002 beserta penumpangnya. Wakil Residen Banten Samaun Bakri juga menghilang bersama pesawat tersebut tanpa jejak, dan perjalanan ini merupakan amanah terakhir yang dilaksanakan oleh Samaun Bakri dalam menjalankan tugas kenegaraannya.
Baru tiga puluh tahun kemudian, pada tahun 1978 dua orang pencari kayu di hutan pegunungan Bukit pungur Lampung yang tengah merambah hutan tanpa sengaja menemukan reruntuhan pesawat udara Dakota RI 002 dan juga ditemukan lima kerangka yang ada disana yang salah satunya merupakan kerangka dari Samaun Bakri.
Saya yakin Samaun Bakri tidak pernah meminta untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, karena beliau bekerja dengan ikhlas, dengan hatinya tanpa ada meminta balasan apapun, tapi untuk menghargai jasa-jasa dari beliau dan memenuhi permintaan dari masyarakat Pariaman maka tugas dari kita adalah untuk mewujudkan keinginan dari masyarakat Kota Pariaman ini.
Semoga keinginan kita untuk menjadikan Samaun Bakri sebagai Pahlawan Nasional dapat terwujud, sehingga keberadaan beberapa orang pahlawan pergerakan kemerdekaan yang berasal dari Pariaman, bisa menjadi kebanggaan kita, karena semakin banyaknya pahlawan dari tempat kita ini akan semakin menimbulkan jiwa dan semangat kepahlawanan pada anak cucu kita seperti Samaun Bakri. (Desi)
