
Okesumbar.com --- Berselang satu hari, usai Rapat Paripurna
Walikota Pariaman mendengarkan pandangan anggota fraksi-fraksi DPRD Kota
Pariaman terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2019, Walikota
Pariaman berikan Jawaban atas pandangan umum fraksi DPRD Kota Pariaman.
Rapat Paripurna DPRD Kota
Pariaman tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD, Faisal, didampingi Wakil Ketua II
Mulyadi melalui Video Conference (Vidcon) di Instansi kerja masing-masing,
Jumat (5/6/2020).
Dalam menjawab pandangan anggota
fraksi-fraksi DPRD Kota Pariaman tersebut, Wako Pariaman Genius Umar didampingi
juga oleh Wakil Walikota Mardison Mahyuddin, Pj. Sekdako Fadli, Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buyung Lapau, Kadis. Kominfo
Hendri di ruang kerja Wako Pariaman.
Genius Umar, dalam penuturannya,
memberikan apresiasi atas pertanyaan, saran dan kritik oleh pihak DPRD Kota
Pariaman terkait LKPD tahun 2019 dengan harapan bermanfaat untuk perbaikan
dalam menjalankan roda pemerintahan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di
Kota Pariaman.
Wako Genius menjelaskan,
pembangunan dan pemberdayaan yang dilaksanakan melalui APBD Kota Pariaman tahun
2019 tentunya berdaya manfaat bagi masyarakat guna meningkatkan nilai ekonomi
masyarakat, ataupun mencapai kesejahteraan masyarakat Kota Pariaman secara
keseluruhan.
" Ada beberapa indikator
sebagai penentu yang telah Pemko Pariaman laksanakan yakni peningkatan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pariaman per-kapita yakni 2014=40,74 juta,
2015=43,67 juta, 2016=47,11 juta, 2017=50,64 juta, dan 2018=54,38 juta yang
kesemuanya mengalami peningkatan dan sampai ke tahun 2018 dalam peningkatan
yang cukup baik," ujar Genius.
Kemudian, untuk sumber pendapatan
daerah, Kota Pariaman saat ini masih didominasi oleh Pendapatan Transfer dari
Pemerintah Pusat/daerah lainya dan Pengoptimalan peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Untuk PAD sendiri, sejak tahun 2015 berjumlah Rp. 29.8 milyar,
2016=Rp. 29.8 milyar, 2017=Rp. 30.8 milyar, 2018=Rp. 32.2 milyar, dan ditahun
2019 Kota Pariaman alami peningkatan PAD menjadi Rp. 36.6 milyar.
Dan untuk SiLPA (dengan huruf i
kecil) adalah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, yaitu selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran jauh menurun.
" Dimana pada tahun 2015
SiLPA sebesar Rp. 120.3 milyar dan ditahun 2018 menurun menjadi Rp. 54.2
milyar, serta 2019 menjadi Rp. 24.3 milyar," ujarnya lagi.
Genius juga sampaikan capaian
target belanja APBD Kota Pariaman tahun 2019 adalah sebesar Rp.703.4 milyar
dengan persentase capaian 93,43 %. Sedangkan pada tahun 2015 capaian tersebut
baru mencapai Rp. 579.8 milyar dengan persentase 81,87%.
Terkait realiasi PAD Retribusi
Daerah yang masih dibawah 50%, hal ini terkendala faktor teknis dan non teknis
dalam pelaksanaan dan pencapaian target retribusi yang telah ditetapkan. Namun
sambung Genius, peningkatan PAD terutama sektor retribusi daerah selalu menjadi
konsentrasi utama untuk lebih mengoptimalkan lagi retribusi daerah,
pengelolaannya, dan menggali potensi
retribusi daerah.
Untuk menambah dan menggali objek
pajak dan retribusi baru yang belum disentuh sebagai sumber PAD di tahun 2020
dan 2021 mendatang, Wako Genius juga telah siapkan langkah untuk mendongkrak
PAD Kota Pariaman Peningkatan PAD Kota Pariaman Tahun 2020 dari sektor
Pengelolaan PAD di Obyek Wisata, sektor Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
sektor Kerjasama dengan Perbankan.
Selain itu, terkait belanja modal
tahun 2019 yang terealisasi sebesar 90,95% dimana Rp 15 M yang belum terserap,
hal ini kata Genius, disebabkan oleh adanya kegiatan-kegiatan yang tak dapat
dilaksanakan akibat terkendala faktor teknis dan non teknis antara lain sisa
tender, terdapatnya pekerjaan yang belum selesai putus kontrak akhir tahun
anggaran.
Dan terhadap defisit Laporan
Operasional Tahun 2019 yang mencapai Rp28 Milyar yang disampaikan Fraksi
Keadilan Demokrat, kata Genius lagi, Laporan Operasional Tahun 2019 tersebut
adalah merupakan surplus sejumlah Rp.28.8 milyar.(Fadli)