Okesumbar.com --- Sepi orderan, UKM (Usaha Kecil Menengah)
beralih buat APD (Alat Pelindung Diri) pesanan dari konsumen dan desa. Ismed
yang biasa dipanggil simed ini, biasanya menerima orderan menjahit baju sekolah
yang ada di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, semenjak beberapa
bulan yang lalu, dirinya tidak menerima lagi pemesanan baju sekolah.
“Sejak mulai mewabahnya virus
corona, banyak pelanggan yang sudah tidak memberi orderan lagi, Alhamdulillah,
sekarang ada yang memesan orderan APD untuk saya kerjakan,” ujar pria berusia
39 tahun ini, ketika ditemui dirumahnya, Senin (6/4/2020).
Simed dibantu oleh istrinya
Zultafaria (Ni Jun) dan adiknya ini, mengerjakan 20 unit APD dan pesanan 500
masker kain, dimana untuk masker kain ini dipesan oleh pihak Desa. “Ada teman
yang memberi orderan untuk membuat 20 APD, sedangkan untuk masker kain, dapat
pesanan sebanyak 500 buah dari Desa Taluak,” tukasnya lebih lanjut.
“Biasanya setiap hari, dari awal
mengukur, menggunting sampai menjahit, dari pagi sampai malam, bisa selesai 4
unit APD setiap harinya, dan pesanan ini akan diambil pada hari Rabu mendatang,
dan sekarang sudah hampir selesai,” ungkap ayah 3 anak ini.
Saat ini dirinya mengatakan mempunyai
1 unit mesin jahit bantuan dari Dinas Perindagkop & UKM Kota Pariaman,
untuk mengejar target pesanan APD ini, dirinya menyewa 2 unit mesin lagi,
dengan biaya 100 ribu per bulan, dan apabila rusak diperbaiki sendiri.
Dirinya berharap agar Dinas
Perindagkop & UKM Kota Pariaman, dapat memberi bantuan kembali mesin jahit
yang sangat dibutuhkanya saat ini.
“Semoga Dinas Perindagkop &
UKM mendengar keluhan kami UKM yang terdampak dari virus corona ini, dan kami
juga berharap, bencana virus corona ini agar dapat segera berlalu, sehingga dirinya
beserta keluarga dapat menerima pesanan menjahit
kembali,” tuturnya.
“Setelah pesanan ini, saya
sendiri juga masih belum tahu akan melakukan apa lagi, karena belum ada lagi
pemesanan selanjutnya. Saya harap pemerintah dapat memberi orderan lainya, dimana
hasil dari pesanan saat ini, hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga
hanya sampai akhir April ini,” tutupnya mengakhiri.
Simed dan istri tercatat sebagai
warga Dusun Pasa Ilalang, Desa Taluak, Kecamatan Pariaman Selatan, yang mana
dirinya juga tercatat sebagai salah satu penerima PKH (Program Keluarga
Harapan) dari Kota Pariaman. (J)
.jpeg)